Shalat Idul Adha di Lapangan Kara Bolo dr Irfan: Kurban Sebagai Pondasi Kokoh Dalam Membangun Karakter Daerah Yang Berintegritas
Cari Berita

Iklan 970x90px

Shalat Idul Adha di Lapangan Kara Bolo dr Irfan: Kurban Sebagai Pondasi Kokoh Dalam Membangun Karakter Daerah Yang Berintegritas

Kamis, 05 Juni 2025

Jajaran Pemkab Bima sholat Ied di lapangan Kara Bolo


Foto: Billy Pelopor NTB 

 


Bima, Peloporntb.com - Shalat Idul Adha tanggal 10 Djulhijjah 1446 Hijriyah  bertepatan dengan Jumat (6/6/2025) Jajaran Pemerintah Kabupaten Bima dipusatkan di Lapangan Paruga Nae Kara Kecamatan Bolo.


Bupati Bima Ady Mahyudi,   Wakil Bupati dr. H.Irfan Zubaidy dan Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Ny Anita H. Irfan beserta para Kepala OPD dan Kabag Lingkup Sekretariat Daerah mengikuti Shalat Ied yang dipimpin oleh Imam Ustadz Al-Amin SQ., M.Pd tersebut. 


Wakil Bupati dr H. Irfan Zubaidy yang membacakan sambutan dihadapan Camat Bolo, Muspika,  para kepala desa dan jamaah shalat Ied di Lapangan Paruga Nae Bolo tersebut mengungkapkan,  "Hari Raya Idul Adha bukanlah sekedar seremoni tahunan atau tradisi biasa. Idul Adha merupakan momentum agung, sebuah panggung spiritual dan suci tempat kita merenungkan kembalikan nilai-nilai terdalam dalam hidup ini - yakni keikhlasan,  ketaatan dan pengorbanan". Ungkap Wabup H.Irfan dihadapan Jamaah Shalat Ied.

Kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS, dua hamba Allah yang agung ini mengajarkan kepada kita bahwa pengorbanan bukanlah tentang kehilangan,  tetapi tentang ketundukan total  kepada kehendak Ilahi". 

Kisah ini bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk diteladani. Didalamnya tersimpan pesan anadi: bahwa keimanan sejati menuntut keberanian untuk berkorban-demi nilai-nilai  yang lebih luhur, demi kebaikan yang lebih besar dan dia milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jelas Wabup.


Melalui momentum suci Idul Adha tersebut, Wabup mengajak semua pihak untuk menjadikan semangat berkurban sebagai pondasi kokoh dalam membangun karakter daerah yang berintegritas, menanamkan nilai iman, kasih sayang dan solidaritas sosial dalam setiap relasi kehidupan menguatkan budaya gotong royong sebagai pondasi utama pembangunan Bima yang Bermartabat.


Pada  kesempatan tersebut,  Khatib Ustadz Marwan H..Idris S.Ag dalam khutbahnya  mengungkapkan, Kurban membuktikan kepatuhan kepada Allah SWT dalam doa Iftitah, dimana hidup hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam.

"Hari ini, kita diingatkan drama kehidupan dalam bentuk pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail Alaihissalam demi memenuhi perintah Allah SWT.  Dimana,  berkurban merupakan bentuk rasa syukur  kepada Allah, terutama bagi yang hidup berkecukupan. Imbuhnya. (Bil-01)